Jumat, 14 November 2008

pendidikan . *makin tinggi, makin mahal*

*new post*

Penyelenggaraan UM dari tahun ke tahun tidak terlepas dari sorotan publik. Tak terkecuali pada 2008 ini. Untuk penyelenggaraan UM kali ini diberlakukan kebijakan penghapusan SPMA Rp 0. Kebijakan itu menyebabkan calon mahasiswa baru tidak bisa memilih angka Rp 0 dan harus membayar SPMA minimal Rp 5 juta. Bahkan, di beberapa fakultas, calon mahasiswa diharuskan membayar SPMA minimal Rp10 juta. Selain itu, kenaikan SPMA juga terjadi dalam jalur PBS yang mencapai 2 kali lipat dibanding tahun lalu. Sebagai contoh, Fakultas Teknik yang pada tahun lalu mematok angka Rp 27 juta, berubah menjadi Rp 40 juta untuk tahun ini.
Penghapusan SPMA Rp 0 dan kenaikan biaya minimal SPMA, menurut Budi, digunakan sebagai subsidi silang. “Tidak ada kenaikan biaya, yang ada orang tua mahasiswa kaya mensubsidi mahasiswa yang tidak mampu," ungkap Budi. Subsidi silang tersebut salah satunya diterapkan pihak rektorat dengan memberikan 1000 beasiswa bagi calon mahasiswa baru.
Namun, keterangan yang diberikan pihak rektorat berbeda dengan pandangan BEM KM. “Penghapusan SPMA 0 jelas menunjukkan bahwa UGM semakin menutup pintu bagi rakyat kecil yang ingin kuliah di UGM," sesal Arif Susanto, Menteri Koordinator Internal BEM KM. Arif pun menambahkan bahwa masyarakat dari kalangan menengah ke bawah akan semakin takut menyekolahkan anak mereka ke UGM.
Ketakutan yang dialami masyarakat itu lumrah adanya. Sebab, dari awal mereka diharuskan menyiapkan dana minimal Rp 5 juta untuk membayar SPMA. Pihak rektorat beralasan penghapusan SPMA Rp 0 guna menyediakan 1000 beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu. Di lain pihak, BEM KM menganggap program beasiswa ini belum maksimal sebab sosialisasinya masih sangat minim.

copied from: http://www.balairungpress.com/node/62

haduuuuhhh ...
harus kya apa lagi sih usaha orang tua nyari uang buat nyekolahin kita setinggi-tingginya ? semakin tinggi semakin mahal . orang tua kita makin tua . makin deket sama usia pensiun kerja . apalagi sekarang ada penghapusan rp.0 ! berlaku sejak tahun lalu . wah padahal tahun ini saya mau nyobain pake rp.0 :p
trus yg katanya orang tua jadi lebih takut menyekolahkan anaknya ke UGM, saya setuju tuh ! saya pribadi-sebagai anak-jd takut masuk sana . uangnya itu loh ! walaupun UGM ga semahal UNPAD atau UI, saya yg ngerasa otak saya ga begitu canggih, jadi minder sendiri . takutnya, kalau saya ngambil jurusan yg passing grade-nya rendah, dan saya ga minati, saya malah jadi ga semangat kuliah dan takutnya masa depan suram :(
dilema aja sama cita-cita saya . mau masuk komunikasi yg-hellooooowww-gitu-gitu juga, passing gradenya tinggi . tapi uangnya ???
kan mama papa saya ga cuma mau nyekolahin saya aja . saya masih punya adik laki-laki yg otaknya yahudd :) sayang kan kalo dia yg dikorbankan cuma buat saya . walaupun saya selalu galak sama dia, saya kan cinta juga sama adik saya satu-satunya itu .
pengalaman yg terjadi pada kakak saya satu-satunya, dilla mareistia fassah, yg sukses menerobos gapura kampus UGM yg megah itu, waktu dia memilih kedokteran, farmasi dan nutrisi ternak . dia masuk ke nutrisi ternak . alhamdulillah ...
padahal, saya mikirnya begini, karena saya tau seperti usaha kakak saya yang pekerja keras dan rajin belajar itu, dia pasti bisa masuk kedokteran . paling ga ya farmasi . apa daya kalau ternyata orang tua saya ga mampu memberikan rp.80 juta sebagai sumbangan UM-UGM . dan hanya mampu mengantarkan kakak saya sampai di pilihan ketiganya .
prihatin kalau harus menerima kenyataan bahwa cita-cita bisa aja terhambat kalau pendidikan pas-pasan . dan lebih sedih lagi kalau pendidikan itu terhambat karena masalah biaya .
nah, pernah nih, saya sama kakak saya jalan-jalan ke salah satu tempat perbelanjaan di sekitar tempat tinggal saya . waktu itu kebetulan beberapa hari setelah hari raya tahun ini . kakak saya ketemu sama temen SMA-nya . laki-laki . lucu, lagi ! huahahahaaa ... setelah ngobrol-ngobrol sebentar, kakak saya menghampiri saya yg berada ga jauh dari tempat mereka bertemu, terus kakak saya bilang "kasian ya, phot . padahal waktu SMA, dia pinter loh ." . nah, ternyata si temennya itu ga nerusin kuliah dan malah jadi pegawai supermarket itu . yg ada di tempat penimbangan buah dan sayuran . saya jadi ikutan prihatin .
waktu saya tanya apa temennya itu orang mampu atau ga, ya siapa tau emang ga lulus ujian masuk dimana-mana, ternyata emang kurang mampu . saya tambah prihatin :(
makin dekat ke semester 6, saya makin bimbang . harus kemana ? pilih apa ? berapa biayanya ?
congratulation buat anak-anak dari masyarakat golongan ekonomi atas :)
semoga kalian yg beruntung bisa memanfaatkan modal yg kalian punya itu sebaik-baiknya .
pesan dari mama : "rajin tahajud ya va ..."
kata papa : "jangan pikirin biaya, yg harus kamu pikirin tuh belajar yg bener !"
kalo kakak saya bilang "berdoa ya, phot . aku juga ngedoain kamu, phot ."
kata adik saya : "asiiiiiikkkk ... sebentar lagi deva pergi !" :
masa depan bangsa ada di tangan penerusnya . semakin tinggi pendidikan penerus bangsanya, semakin cerah masa depan bangsanya . tapi kalau pendidikan yg tinggi ga tercapai, siapa yg mau tanggung jawab kalo nantinya bangsa ini ga ada yg ngurus ?

0 komentar:

About me

Foto saya
see me on FRIENDSTER : profile.friendster.com/stupideva FACEBOOK, PLURK, TAGGED, TWITTER : ridiculous.deva@gmail.com or just search DEVA FASSAH
 

DUNIA DEVA Design by Insight © 2009